Magetan - Upacara gabungan dalam
rangka memperingati Hardiknas, Hari Asma Sedunia, Hari Bulan Sabit dan Hari
Kebangkitan Nasional di Kab Magetan th 2018 di halaman Pemkab Magetan Jl Basuki Rahmat Timur No.1 Magetan, Kegiatan
tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Magetan Bupati Magetan Dr. Drs. H. Sumantri,
MM, dengan mengambil tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 "Menguatkan
Pendidikan,Memajukan Kebudayaan". Hari Asma Sedunia th 2018 " Never Too
Early,Never Too Late" dan Hari Kebangkitan Nasional th 2018 "
Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional
Indonesia di era Digital". Rabu/2/5/2018
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati
Magetan Dr.Drs.H.Sumantri,MM. Wabup
Magetan H Samsi,St. Ketua DPRD Kab Magetan Ibu Karmini,S.Sos. Sekda Kab Magetan
Dr.Drs.H.Bambang Trianto, MM. Ka Intel Lanud Iswahjudi di wakili oleh Dantim
Intel Lanud Iswahjudi Mayor Sus Sugito. Kapolres Magetan AKBP Muslimin, SIK. Dandim
0804/Magetan diwakili oleh Pasiter Kapten Inf Misran. Ketua Pengadilan Negeri
Kab Magetan Bpk Nurhadi, SH, MM. Dansecata Rindam V/BRW Letkol Inf Yudi Rianto
Ratu. Jajaran Assiten Bupati Kab Magetan. Jajaran Staf ahli Bupati Magetan. Kepala Dinas Instansi dan Camat Se Kab. Magetan.
Dalam upacara tersebut diikuti
oleh 1 SST Kodim 0804 Magetan, 1 SST
Secata Rindam V/BRW, 1 SST TNI AU Lanud
IWJ, 1 SST Polres Magetan, 1 SST Satpol PP Kab Magetan, 1 SST Dishub Kab Magetan,
1 SSK Korpri Kab Magetan, 1 SST Pakaian
Batik, 1 SST Siswa Siswi SLTA Kab Magetan dan 1 SST Siswa Siswi SLTP Kab
Magetan.
Bupati Magetan
Dr.Drs.H.Sumantri,MM dalam amanatnya menyampaikan agar kita senantiasa
bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita memperoleh kesehatan, kekuatan, dan kesempatan sehingga dapat
menghadiri puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2018 pada hari ini,
Rabu 2 Mei 2018, dalam suasana yang khidmat dan penuh rasa cinta pada Tanah
Air, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagi kita selaku pemangku kepentingan
utama di bidang pendidikan, tanggal 2 Mei merupakan hari yang sangat penting, penuh
dengan makna, inspirasi, dan motivasi dalam memajukan peradaban nasional kita
melalui pengembangan sumber daya manusia. Di dalam pengembangan sumber daya
manusia itu sendiri, pendidikan, terlebih pendidikan tinggi, memegang peranan
kunci.
Dengan tidak melupakan jenis
pendidikan non-formal dan informal, peranan pendidikan tinggi sebagai terminal
akhir dalam jenjang pendidikan formal sejak sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, dan sekolah menengah atas, amatlah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Karena di dalam pendidikan tinggi terdapat keharusan melakukan riset
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan manusia
Indonesia dan dunia. Kemenristekdikti juga mendukung program nasional dengan
menyelenggarakan Sarasehan bertajuk ”Sumbangsih Pendidikan Tinggi untuk
Wujudkan Citarum Harum” yang penyelenggaraannya dipusatkan di Kota Bandung pada
tanggal 3 Mei ini. Kemenristekdikti juga terus mendorong agar PTN dan PTS
senantiasa mendongkrak mutu lembaga dan proses pembelajarannya. Tiga pilar ini,
meliputi akses—relevansi—mutu, diperlukan untuk menghasilkan SDM yang
berkualitas.
Upaya membumikan pendidikan
tinggi ini juga selaras dengan asas-asas pendidikan tinggi sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, terutama
dalam asas manfaat. Pendidikan tinggi kita harus memberi kemanfaatan bagi
lingkungan sekitarnya, di samping asas-asas lainnya, seperti kebenaran ilmiah,
kejujuran, keadilan, kebajikan, tanggung jawab, kebhinekaan, dan
keterjangkauan.
Ketiga komponen tersebut harus
membumi. Materi pembelajaran di ruang kelas, laboratorium, dan di ruang terbuka
harus kontekstual dengan dunia nyata. Dengan adanya permenristekdikti ini, kami
berkeinginan bahwa pendidikan tinggi mampu menghasilkan SDM yang berkualitas
sekaligus membumi di Tanah Air Indonesia. “tegasnya”
Penyakit asma semakin banyak
terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, khususnya di negara-negara
berkembang. Meskipun asma tidak dapat disembuhkan, seorang dokter spesialis
pernapasan dari Farrer Park Hospital mengatakan penyakit tersebut dapat
dikendalikan. Sekali terkendali, penderita penyakit asma dapat menjalani
kehidupan yang sehat dan aktif. Penyakit asma memang cenderung muncul pada usia
dini. Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan yang disebabkan
oleh faktor keturunan maupun lingkungan. Organisasi kesehatan dunia World
Health Organisation (WHO) menyatakan jumlah penderita penyakit asma di seluruh
dunia mencapai sekitar 235 juta orang. Peringatan Hari Asma Sedunia pada tahun
ini jatuh pada tanggal 1 Mei 2018. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesadaran dan kepedulian terhadap penyakit ini di seluruh dunia.
Berkaitan dengan peringatan Hari
Asma Sedunia, Dr Ng Choon Yong Alvin, dokter spesialis saluran pernapasan dari
Farrer Park Hospital Singapura sepakat dengan penekanan terhadap pentingnya
menciptakan kesadaran masyarakat terhadap penyakit asma. Dengan semakin meningkatnya kesadaran terhadap
asma, akan lebih banyak penderita dengan gejala-gejala penyakit tersebut datang
untuk memeriksakan diri dan mendapatkan penanganan yang efektif, sehingga akan
membantu mereka menjalani kehidupan yang sehat.
Dalam Hari Bulan sabit merah
sedunia th 2018 Bupati Magetan Dr.Drs.H.Sumantri,MM menegaskan bahwa setiap
tahun Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memperingati Hari Palang Merah
sedunia yang jatuh pada 8 Mei. Di Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI)
sebagai Perhimpunan Nasional, turut memperingati hari kelahiran Bapak Palang
Merah, Jean Henri Dunant atau lebih dikenal dengan Henry Dunant. Henry Dunant sendiri adalah pengusaha dan
aktivis sosial Swiss. Beliau menginsipirasi pembentukan Komite Internasional
Palang Merah (ICRC) pada tahun 1863. Atas gagasan dan ide cemerlangnya, Dunant
menerima Penghargaan Nobel Perdamaian pertama bersama dengan Frederic Passy
pada tahun 1901.
Di tahun 2017 th kemarin,
peringatan mengangkat slogan global “Everywhere for Everyone” (Di manapun untuk
Siapa pun). Slogan ini memiliki arti bahwa organisasi Palang Merah berada di
mana-mana untuk membantu siapapupun. Tanpa melihat perbedaan suku, agama,
gender, suku, atau pandangan politik. Slogan tersebut juga mengandung makna kepada
siapapun untuk dapat membantu siapa saja. Oleh
karenanya, PMI mengangkat tema " Kita Siap Bantu " dalam peringatan
kali ini, untuk memotivasi dan mengajak siapapun bahwa siapapun bisa dan siap
membantu orang lain.
Sementara itu dalam Hari Kebangkitan
Nasional th 2018 Bupati Magetan Dr.Drs.H.Sumantri,MM smenyampaikan setiap tgl
20 Mei bangsa kita memperingati Harkitnas, hari yg menjadi momentum perjuangan
seluruh rakyat indonesia, yg ditandai dgn kelahiran organisasi Budi Oetomo pd
th 1908. Kebangkitan Nasional merupakan bangkitnya semangat Nasionalisme,
persatuan, kesatuan dan kesadaran sbg sebuah bangsa utk memajukan diri melaui
gerakan organisasi yg sebelumnya tdk pernah muncul selama penjajahan.
Sebuah organisasi yg bergerak di
bidang sosial yg menjadi cikal bakal gerakan yg bertujuan utk mencapai
kemerdekaan indonesia, tgl 20 Mei 2017
bangsa indonesia memperingati Harkitnas dimana pernah terjadi sebuah peritiwa
yg amat luar biasa maknanya.Hari dimana para pahlawan bangsa mengalami titik
puncak yg menjadi awal kebangkitan rasa nasionalisme, shg mampu mengetarkn
kekuatan penjajah dan merebut kemerdekaan. Sudah 109 th berlalu, langkah2
kebangkitan bangsa indonesia terus maju, hidup dan berkembang shg dgn
globalisasi yg ditandai dgn perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
tehnologi khusunya dibidang informasi, komunikasi dan transportasi. “imbuhnya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar