Magetan, Bertempat di Halaman
Kantor Pemkab Magetan d.a Jl Basuki Rahmat Timur no.01 Kab.Magetan,telah
dilaksanakan kegiatan Upacara Gabungan Peringatan Hari Ibu Ke - 90, Hari Bela
Negara Ke - 70 dan Hari Nusantara di Kabupaten Magetan th 2018, dalam kegiatan
ini pimpin oleh Sekretaris Daerah Kab Magetan Drs.H. Bambang Trianto, MM, yang
diikuti sekitar 300 orang. Bupati Magetan Prof Dr Suparwoto Yang Diwakili Sekda
Bambang Triyanto menjadi inspektur dalam upacara peringatan hari ibu ke-90 di
Lapangan Halaman Pemda Magetan, Jumat (22/12). Dalam apel kali ini, para
pemimpin pasukan didominasi oleh perempuan. Komandan upacara yang memimpin
semua pasukan juga perempuan.
Adapun tema yang di ususng dalam
kegiatan ini addalah Hari Nusantara tema " Perwujudan Kesatuan Nusantara
yang Utuh melalui Deklarasi Juanda ".
Hari Bela Negara Ke - 70. Tema " Bela Negara Untuk Kemakmuran
Rakyat ". Hari Ibu Ke - 90. "
Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki2 dalam membangun ketahanan
keluarga untuk kesejahteraan bangsa ".
Adapun Susunan Pasukan sbb : 1 SST Korsik Pemkab Magetan. 1 SST Kodim
0804/Magetan. SST Secata Rindam V/BRW. 1 SST Polwan Polres Magetan. 1 SST
Satpol PP Kab Magetan. 1 SST Dishub Kab Magetan. 1 SST PNS Lanud IWJ. 1 SST Gabungan Organisasi
Wanita (PKK,Dharma Wanita Persatuan,Persit Kartika Candra Kirana). 1 SST Bela
Negara. 1 SSK Karyawati Lingkup Sekda
Kab.Magetan.
Hadir dalam acara Upacara
Gabungan Peringatan Hari Ibu Ke - 90, Hari Bela Negara Ke - 70, Dan Hari
Nusantara Di Kabupaten Magetan Tahun 2018. Sekretaris Daerah Kab Magetan Drs.H. Bambang
Trianto, MM beserta Ibu. Ketua DPRD Kab Magetan diwakili oleh Wakil Ketua I
DPRD Kab Magetan Bpk Ali Basri,SE beserta Ibu. Komandan Kodim 0804/Magetan diwakili oleh Kasdim 0804/Magetan Mayor Inf
Muji Wahono beserta Ibu. Komandan Secata Rindam V/BRW diwakili oleh Kapten Inf
Eko Sudarmono beserta Ibu. Kapolres Magetan AKBP diwakili oleh Kapolsek Kota
AKP Iin Pelangi, SH, beserta Bapak. Jajaran Asisten I,II,III dan Staf Ahli Kab
Magetan beserta Ibu. Jajaran Organisasi Wanita Kab Magetan.
Petugas yang membaca
Undang-undang Dasar 1945 dan sejarah singkat hari ibu diambil dari pegawai
negeri sipil (PNS) perempuan. Pasukan pengibar bendera seluruhnya perempuan.
Dalam barisan upacara, PNS perempuan berada di barisan depan dan dipimpin oleh
perempuan.
Usai Upacara, Bambang menghampiri
komandan yang sejak awal upacara berdiri di tengah lapangan. Bambang
menyalaminya kepada petugas pelengkap upacara karena upacara berjalan tertib
dan khitmat.
Setelah itu, Sekda bapak Bambang menghampiri
dan bersalaman dengan peserta upacara yang didominasi oleh perempuan. Anies
terus berkeliling menyalami kelompok-kelompok yang ikut upacara seperti pasukan
pengibar bendera dan Satpol PP wanita.
Dalam sambutannya, Bambang mengatakan
ada perbedaan dalam peringatan hari ibu di Indonesia dengan negara lain. “Di
Indonesia, kita memperingati bukan sekedar memperingati hari Ibu biologis tapi
kita memperingati kebangkitan kaum perempuan untuk perjuangan Indonesia,” ujar Bambang
yang dikutip dari Media Center Kodim 0804 Magetan.
Sambutan upacara Hari Ibu ke - 90
th 2018 dibacakan irup sekda Bambabang Trianto, Puji syukur kita panjatkan ke
hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya, pada tahun
2018 ini kita dapat memperingati kembali Hari lbu yang ke - 90,hari lbu
Indonesia lahir dari pergerakan bangsa Indonesia. Dalam pergerakan kebangsaan
kemerdekaan, peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa ini untuk meraih kemerdekaannya
Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui Kongres Perempuan Pertama 22 Desember
1928 di Yogyakarta yang telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk
mendorong kemerdekaan Indonesia.
Hakekat Peringatan Hari lbu (PHI)
setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi
muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa,
penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuarn
yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Untuk itu sebagai apresiasi atas
gerakan yang bersejarah itu, PHl ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai
hari nasional bukan hari libur PH juga diharapkan mendorong semua pemangku
kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi
perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.
PHI juga diharapkan dapat membawa
pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan
perempuan,dilain sisi juga memberikankeyakinan yang besar bahwa perempuan
apabila diberi peluang dan kesempatan mampu meningkatkan kualitas hidupnya
serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Perempuan Indonesia masa kini
adalah perempuan yang sadar dan memahami memiliki hak dan kewajiban yang sama
dengan laki2.
Prinsip kesetaraan yang mendasari
tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang
antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Adapun PHI ke - 90 Tahun 2018
ini dengan tema Bersama meningkatkan peran perempuan dan lakilaki dalam
membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa.
Tema ini dibangun dengan melihat
situasi dan kondisi bangsa Indonesia Tahun 2018 dan menyelaraskan dengan arah
kebijakan pembangunan PP dan PA sebagaimana telah tercantum dalam RPJMN
2015-2019 serta mewujudkan Nawacita sebagai salah satu agenda nasional.
Peringatan Hari lbu ke - 90 Tahun
2018 ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki2 dalam
setiap aspek kehidupan.
Amanat pada upacara Hari Bela
Negara ke - 70 th. 2018 sejak
dulu telah memiliki konteks yang sangat luas.
- Bela negara tidak dapat hanya
dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan
melalui beragam upaya dan profesi.
- Segenap aparatur negara, baik
sipil maupun militer, yang tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok tanah
air sesungguhnya sedang melakukan bela negara.
- Merekalah yang telah membuat
republik ini bisa tetap eksis untuk hadir melayani rakyatnya.
- Hal ini sekali lagi juga
menegaskan bahwa bela negara adalah kerjasama segenap elemen bangsa dan
negara,bukan hanya pemerintah apalagi sekedar nomenklatur program instansi atau
satuan kerja tertentu saja.
- Bela negara terutama adalah
wadah peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat. Dunia usaha, dunia
pendidikan, media, hingga tokoh pemuda, tokoh agama, semua bisa dan wajib ikut
serta sesuai dengan bidang profesi masing2.
- Untuk mewadai hal tersebut,
September lalu telah diterbitkan Inpres nomor 7 tahun 2018 tentang Rencana aksi
nasional bela negara tahun 2018-2019. Inpres ini menggenapi perwujudan amanat
bela negara dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan peraturan
perundang2 an tentang pertahanan negara.
- Inpres ini mewujudkan bela negara
sebagai hak azazi manusia bangsa Indonesia sesuai pasal 68 UU nomor 39 tahun
1999 tentang Hak Azasi Manusia (HAM) yang mengamanatkan agar segenap Bangsa
Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya tetap dapat memberikan
sumbangsihnya dalam bela negara.
- Di dalamnya tercermin keluasan
konteks Bela negara yang semakin relevan dengan ragam tantangan dan kecepatan
perubahan dunia di segala bidang.
Sambutan Hari Nusantara th. 2018 Peringatan Hari Nusantara tahun 2018, tidak
terlepas dari perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai Negara Kepulauan, yang pertama kali tercetus melalui
Deklarasi Djoeanda pada 13 Desember 1957.
- Konsep deklarasi ini mendasari
perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi rezim negara kepulauan. Atas dasar
ini Indonesia memandang laut sebagai jati diri bangsa serta laut sekaligus
merupakan pemersatu dan perekat bangsa.
- Potensi ini tersebar dari
Sabang sampai Merauke, sehingga bisa menjadi sumber kekuatan sekaligus menjadi
ancaman bagi kedaulatan negara, apabila tidak dikelola secara baik dan benar.
- Pengelolaan potensi sumber daya
kelautan masih perlu ditingkatkan secara terus menerus, seperti meningkatkan
kontribusi sektor kelautan terhadap pendapatan negara.
- Tantangan yang juga perlu
mendapat perhatian adalah pencemaran laut, sebagai salah satu masalah
lingkungan yang dihadapi saat ini dan sering kali disebabkan oleh aktivitas
atau kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung.
- Kesungguhan pemerintah dalam
memperhatikan sektor kelautan dan maritim tidak perlu diragukan lagi, bila
selama ini kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, dan
memunggungi selat dan teluk, kini saatnya bagi kita mengembalikan semuanya sehingga
semboyan Jalesveva Jayamahe, di laut kita jaya, sebagai semboyan kita di masa
lalu bisa kembali.
- Dukungan pemerintah dan
pemerintah daerah dalam pembangunan kelautan ditegaskannya sangat berperan
penting sebagai pembuat kebijakan dan penggerak roda pembangunan terutama bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di wilayah
pesisir.
“Yang kita peringati bukan
pribadi, bukan individu semata, yang kita peringati adalah bangkitnya kesadaran
tentang kesetaraan kesempatan bagi kaum perempuan dan efeknya dahsyat,” tambah
dia.
Bambang senang karena peringatan
hari ibu di Indonesia bukan hanya ditujukan kepada individu para ibu saja.
Melainkan memperingati lahirnya kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki
di Indonesia. Dalam upacara itu, Bambang juga membacakan pidato dari Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. (TSr/0804)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar