Magetan. Kamis tgl 21 Desember
2017, bertempat di Alun Alun Kab Magetan dilaksanakan kegiatan Pengajian Umum
dalam rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H, HUT ke - 46 Korpri, HUT
ke - 72 PGRI serta Hari Ibu ke - 89 di Kabupaten Magetan tahun 2017, dengan
penceramah Ustadzah Tan Mei Huwa dari Surabaya. Kegiatan tersebut dibuka oleh
Bupati Magetan Dr.Drs.H. Sumantri, MM, dan diikuti sekitar 1000 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati
Magetan Dr.Drs.H. Sumantri, MM beserta Ibu, Sekretaris Daerah Magetan Drs. Bambang
Trianto, MM beserta Ibu, Komandan Kodim 0804/Magetan Letkol Arm Heri Bayu
Widyatmoko beserta Ibu, Komandan Secata Rindam V/BRW Letkol Inf Ato Sugiatna
beserta Ibu, Ka Intel Lanud Iswahjudi Letkol Sus Sutarno beserta Ibu, Kapolres
Magetan diwakili oleh Wakapolres Magetan Kompol Dwi Asih Yuliyati,SIK, Jajaran
Asisten I,II,III dan Staf Ahli Kab Magetan beserta Ibu, Ustadzah Tan Mei Huwa
dan Suami dari Surabaya, Ketua PGRI Kab. Magetan Drs. Nursalim, Mpdi. Ketua MUI
Kab. Magetan KH sofwan, Jajaran TNI/Polri wilayah Kab. Magetan, Jajaran Pengurus/anggota
PGRI dan KORPRI, Jajaran Kasek SLTP/SD Se – Kab. Magetan dan masyarakat Kab
Magetan.
Bupati Magetan
Dr.Drs.H.Sumatri,MM dalam sambutannya mengucapkan selamat HUT Korpri dan HUT
PGRI semoga dengan bertambahnya usia Korpri da PGRI senantiasa memberikan
pengabdian terbaik untuk bangsa dan negara. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
ini adalah wahana untuk menjalin
silahturohmi dan meningkatkan ukuwah antar umat muslim. Maulud Nabi merupakan
peristiwa penting sehingga kita sebagai umat Islam hendaknya meneladani semua
sikap terpuji Baginda Nabi Muhammad SAW dan mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Semoga dengan Pengajian ini harus dapat menambah pengetahuan dan
menambah wawasan tentang agama dan meningkatkat kwalitas iman kita kepada Allah
SWT. “tegas Bupati Magetan”
Ustadzah Tan Mei Huwa dalam
tausihnya menyampaikan bahwa Peringatan Maulid Nabi SAW mendorong orang
untuk membaca shalawat dan meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah SAW. adalah sebuah
keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan. Kecintaan pada utusan Allah ini
harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri,
kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya
sendiri.
Lebih lanjut disampaikan agar kita
hendaknya bisa meneladani prilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW dan
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tanamkan pula keteladanan Rasulullah
SAw ini pada putra-putri kita, agar generasi kita mempunyai akhlah mulia dan
menjadi generasi penerus bangsa yang beriman sehingga terhindar dari pengaruh
negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar