Magetan, Sebanyak 224 anggota
Kodim 0804/Magetan mengikuti latihan menembak senjata ringan (Latbakjatri) di
Lapangan Tembak Secata Rindam V/Brawijaya Jl Gubernur Suryo Magetan, penembak
senapan 215 orang dengan jarak 100 meter dan penembak pistol 9 orang dengan
jarak 15 meter, Rabu (19/9).
Para prajurit Kodim 0804/Magetan
berlatih kembali menggunakan dua senjata api berbeda yaitu pistol jenis FN
buatan Pindad dan senapan laras panjang SS1 V3.
Adapun Susunan Pejabat dalam latihan : Komandan Latihan Kapten
Inf Kuncoro. Subekti, Wakil Komandan Latihan Kapten Inf Sarpan, Koordinator Materiil Senapan Kapten Inf Suprianto, Koord Mat Pistol Kapten Inf Waluyo Utomo.
Jumlah materiil : Senjata SS1 V3: 60 Pucuk, Senjata P1. : 10 pucuk, Magazen SS1V3 : 100 bj, Magazen P1. : 10 bj,
Munisi SS1 V3 : 5.642 butir, Munisi P1. : 84 butir
Personel yang berlatih dengan senjata laras panjang,
menggunakan amunisi tajam kaliber 5,56 mm Sedangkan untuk amunisi pistol,
menggunakan munisi tajam kaliber 9 mm Pindad.
Komandan latihan Kapten Inf KuncoroSubekti mengatakan, para prajurit dilatih kembali
menembak menggunakan senjata laras panjang dalam tiga sikap yaitu tiarap, duduk
dan berdiri.
Sedangkan untuk penggunaan senjata pistol, diasah
kemampuannya membidik menggunakan satu tangan dan dua tangan.
“Untuk senapan laras panjang, prajurit diasah kemampuan
menembaknya dari jarak 100 meter, sedangkan untuk pistol FN dari jarak 15
meter. Setiap senjata diisi dengan amunisi sebanya 20 butir peluru tajam,” kata
Kapten Inf Kuncoro.
Dandim 0804/Magetan Letkol Arm Heri bayu W yang turut dalam
latihan tersebut mengatakan, kegiatan latihan menembak ini merupakan agenda
rutin di TNI AD setiap tri wulan.
Tujuannya untuk meningkatkan profesionalisme kemampuan
prajurit dalam menembak baik senjata api jenis pistol maupun laras panjang.
“Latbakjatri wajib diikuti oleh seluruh prajurit Kodim 0804/Magetan
termasuk yang bertugas di Koramil. Karena keterbatasan alat dan tempat, maka
kegiatan latihan menembak dilaksanakan dua hari berturut-turut agar seluruh
anggota bisa mengikuti latihan secara bergiliran,” kata Kapten Ind Kucoro di
lokasi latihan.
Menurut Kapten Inf Kuncoro selaku komandan latihan, setiap
prajurit berkewajiban memelihara kemampuannya dalam hal menembak menggunakan
senjata api.
Jika tidak, kata dia, dikhawatirkan membuat kemampuan
menembak prajurit tersebut akan turun karena kaku yang bisa berakibat fatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar