Sabtu, 15 September 2018

Komandan Pos Ramil Ngariboyo Koramil 0804/01 Magetan Menjadikan Kegiatan Kepramukaan Modern dan Disukai Kaum Muda


Magetan, Sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran para pemuda. Mulai dari masa perintisan kemerdekaan pada tahun 1908-1928, konsolidasi kekuatan nasional tahun 1928-1945, dan perjuangan fisik sampai diraihnya kemerdekaan negara Indonesia tahun 1945. Pemuda yang berperan dalam pergerakan kemerdekaan diantaranya tediri dari para pandu. Gerakan Kepanduan di Indonesia dimulai sejak masa perintisan pergerakan kemerdekaan, hal ini ditandai dengan adanya organisasi-organisasi pandu diantaranya JPO (Javanese Padvinders Organizatie), JJP (Jong Java Padvindery), NATIVIPIJ (Natoinale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), dan HW (Hisbul Wathon). Pada dasarnya organisasi pandu/kepanduan merupakan organisasi pemuda yang memiliki nilai-nilai nasionalisme dan perjuangan yang menentang segala bentuk penjajahan di tanah air Indonesia.



Peltu Sumani yang sehari-hari sebagai Komandan Pos Ngariboyo Koramil 0804/01 Magetan, Memberikan Motifasi Kepada Genersi Pemuda Melalui Kepramukaan. Peltu Sumani Komandan Pos Ngariboyo hadir di tengah tengah pramuka yang sedang kemah dari SMK 1 Magetan di gedung Raja  Wali desa Selopanggung.

Dalam kegiatan kemah tersebut,Peltu Sumani memberikan arahan kepada semua pramuka yang sedang melaksanakan kemah. Dengan kegiatan kemah ini, diharapkan para Pramuka bisa melatih diri untuk hidup secara mandiri lepas dari orang tua.Tetapi Peltu Sumani juga berpesan,agar dalam kemandirian itu, harus ditumbuhkan rasa saling membutuhkan diantara para Pramuka. Karena dengan kerja sama, semua tugas yang diberikan akan terasa ringan bila dikerjakan bersama sama. Peltu Sumani juga berpesan agar selalu taat beribadah, dan menjaga kesehatan agar kemah ini berjalan sukses dan aman.pungkasnya.

Terbitnya kurikulum 2013 dalam dunia pendidikan juga memberikan dukungan bahwa kegiatan kepramukaan menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah, hal ini akan memberikan dampak yang signifikan dan sistematis dalam proses pembinaan karakter kaum muda. Karena kegiatan kepramukaan diwajibkan disetiap sekolah di seluruh Indonesia maka pemerataan dan percepatan pembinaan serta perbaikan karakter kaum muda lebih mudah dicapai.

Dengan adanya revitalisasi Gerakan Pramuka, Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010, serta terbitnya kurikulum tahun 2013 yang memasukkan kegiatan pramuka menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib, harapanya adalah menjadi faktor dan sarana pendukung dalam mempersiapkan generasi muda/kaum muda saat ini untuk menjadi pemimpin masadepan. Pemimpin masa depan yang diharapkan yaitu pemimpin yang memiliki akhlaq mulia, jiwa nasionalismenya tinggi, memiliki kepedulian sosial, serta profesional. Dengan demikian pada masa yang akan datang negara Indonesia akan menjadi negara yang maju. (tsr/01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar